Search This Blog

Wednesday, May 25, 2016

Meningkatkan Produktivitas Usaha Melalui Motivasi

Meningkatkan Produktivitas Usaha Melalui Motivasi
1. Pengertian Produktivitas
Di dalam beberapa ensiklopedi, produktivitas didefinisikan sebagai berikut:
1.       Productivity in economics, is a term used to describe how well or how efficiently an economy’s resources are usedin the processes of production ( Americana, Vol 22, 1978: 640).
2.       Productivity in economic is the ratio of what is produced to what is require to produce it (Britanica, Vol 15, 1982: 27).
3.       Productivity refers to a class of empirical output – input rations that is widely used in economic history, economic history, economic analysis and economic policy ( The Encyclopedy of Social Science, Vol 12, 1972: 523).
Inti dari pengertian produktivitas yang diungkapkan di atas ialah menyangkut perbandingan hasil yang diperoleh dengan sumber-sumber ekonomi yang digunakan.
Ada yang menyatakan bahwa produktivitas ialah kuantitas atau volume dari produk atau jasa yang dihasilkan. Akan tetapi banyak pandangan menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas produk yang dihasilkan, yang harus juga dipakai sebagai pertimbangan mengukur tingkat produktivitas.
Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Produktivitas
Ada beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat produktivitas suatu usaha atau organisasi.
Perhatikan gambar berikut:
 








                                                                                                                                 
Dari gambar tersebut terlihat ada tiga kekuatan internal yang berpengaruh pada produktivitas,yaitu:
-          Managerial processes, menyangkut perihal merencanakan organisasi, mengintegrasikan, dan mengawasi segala kegiatan.
-          Manager leadership, berhubungan dengan tujuan perusahaan, penyediaan kondisi kerja,ruangan, dan sebagainya.
-          Motivation , yaitu factor-faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja ebih produktif dan lain-lain.
Kemudian ada 3 kekuatan eksternalyang mempengaruhi produkivitas, yaitu:
-          Government regulation, yaitu peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
-          Union, yaitu kariyawan atau serikat pekerja.
-          Inovation,  yaitu menyangkut penemuan baru dalam bidang teknologi.

2. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau implus. Motvasi seseorang tergantung dari kekuatan motifnya. Motif dengan kekuataan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang. Motif yang kuat in bias berkurang ketika kita telah mandapatkan kepuasan atau menemui kegagalan.
 Jadi kekuatan motif dapat berubah karena:
-          Terpuaskan kebutuhannya.
-          Karena adanya hambatan.

3. Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow
Maslow berpendapat bahwa hirarki kebutuhan manusia dapat dipakai utuk melukiskan dan meramalkan motivasinya. Teori tentang motivasi didasarkan oleh dua asumsi. Pertama, kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang telah dipunyainya, dan yang kedua, kebutuhan merupakan hirarki dilihat dari pentingnya. Meurut Maslow ada 5 kategori kebutuhan yaitu, fisikolog, keamanan, afiliasi, penghargaan, perwujudan diri.
4. Teori Motivsi Hawthorne
Menurut teori ini kombinasi yang terbaik untuk memacu produktivitas adalah aspek-aspek manusianya. Oleh sebeb itu wira usaha harus bias mendekati dan memperhatikan pekerjannya dan pekerjaan yg di kerjakanya. Beri dia tepukan sepontan atau tepuk bahunya sebagai apresiasi terhadap apa yang telah ia kerjakan .

5. Teori X dan Teori Y
Teori X mngansusmsikan  bahwa kebanyakan orang lebih suak dipimpin tidak punya tanggung jawab dan ingin selamat saja. Ia dimotivasi uloh Uang dan ancaman hukum.
Sedangkan Teori Y mengansumsikan orang itu malas buakan karena bakat dan bawaan sejak lahir. Semua orang sebenarnya bersifat kreatif, yang harus dibangkitkan atau dirangang oleh pemipin.
6. Teori Pola A dan Pola B
Teori ini dia dikemukakan oleh Chris Argyris.
Teori A beranggapan bahwa orang atau individu tidak memiliki perasaan, tidak terbuka, suka menolok eksperimen, tidak mau menolong orang lain.
Pola B beranggapan bahwa setiap orang memiliki perasaan, ada tenggang rasa, bersifat terbuka, mau melakukan eksperimen dan mau menolong orang lain.
7. Teori Hygiene dari Frederick Herzberg
Menurut Herzberg ada dua kategori berlainan yang mempengaruhi perilaku. Ia menemukan bahwa bila orang tidak puas dengan pekerjaanya, maka mereka akan memperhatikan lingkngan sekitar tempat bekerjannya. Sebaliknya bila orang merasa senang dengan pekerjaannya , maka ia akan memperhatika pekerjaannya.
Herzberg menagatakan kategori pertama disebut factor Hygiene, yaitu factor lingkungan yang mempengaruhi ketidakpuasan dalam melakukan pekerjaan. Kategori kedua sebagai motivator karena memotivasi orang untuk bekerja.
8. Teori Ekspektasi ( Harapan ) dari Vroom
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Lewin dandilanjutkan oleh teori motivsi Vroom. Teori ini mendasar pada dua asumsi:
1. Manusia biasa meletakkan nilai kepada sesuatu yang diharapkan dari hasil karyanya, oleh karena itu memiliki urutan kesenangan diantara banyak hasil yang diharapkan. Artinya ada sesuatu yng diharapkan.
2. Selain mempertimbangkan hasil yang dicapai,juga mempertimbangkan keyakinan orang tersebut bahwa yang dikerjakannya itu akan memberikan sumbangan terhadap tercapainya tujuan yang diharapakan.
9. Teori Motivasi Model Porter dan Lawyer
Menurut teorinya Model atau penampilan yang sesungguhnya didalam pekerjaan ditentukan olehnupya yang dicurahkan serta dipengaruhi oleh kemampuan untuk melaksanakan dan resepsinya tentang tugas.

10. Teori Prestasi ( Achievement Theory ) dari Mc Clelland
Teori ini berusaha menjelaskan tingkah laku yang berorientasi kepada prestasi yang didefinisikan sebagai tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya kebutuhan akan keberhasilan. Menurut teori tersebut seseorang yang mempunyai kebutuhan akan keberhasilan yang tinggi selalu mempunyai pola pikir tertentu, ketika ia merencanakan untuk menyelesaikan sesuatu. Selalu mempertimbangkan apakah pekerjaan yang dilakukan cukup matang atau tidak.
11. Teori Z dari William G.Ouchi
Pelajaran pertama dari teori Z ini ialah bahwa produktivitas dan kepercayaan saling bergandengan. Sebagimana yag telah dibahas pengertian teori  Z bahwa seorang pegawai  arus mamperoleh rasa aman dan memperoleh masa kerja jangga panjang. Dan hal ini perlu diterapkan di system pendidikan. Dengan adanya teori Z di system pendidikan mka akan menghasilkan sesuatu yang terorganisir.
Teori Z dapat dijabarkan sebagai berikut, mereka yang bekerja dibawah naungan manajemen berkonsep tersebut pasti memiliki jaminan jangka panjang pekerjaan tetap, mereka dalam pengambilan keputusan dengan cara consensus, evaluasi  dan promosi lambat prosedur, dan tanggung jawab individu dalam konteks kelompok.

No comments:

Post a Comment