Search This Blog

Wednesday, May 25, 2016

Persebaran Fauna di Indonesia


A.    Persebaran Fauna di Indonesia
Dunia hewan di Indonesia dibagi menjadi 3 tempat, yaitu:
1)      Fauna Tipe Indonesia Barat (Asiatis)
Fauna di daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimanta hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. Kebanyakan binatang asiatis memiliki ukuran yang besar dan terdiri dari binatang menyusui. Binatang jenis asiatis bisanya berbulu tidak indah. contoh:
a)      Harimau di jawa, Madura dan Bali
b)      Beruang terdapat di Sumatera, dan Kalimantan
c)      Gajah terdapat di Sumatera
d)     Badak terdapat di Sumatera
e)      Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan
f)       Jenis-jenis kera di Kalimantan dan Sumatera

2)      Fauna Tipe Indonesia Timur (Australis)
Fauna bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan Aru dan beberapa pulau di sekitarnya. Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil, banyak terdapat burung berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah Australis mendapatkan pengaruh dari Australia.Cotohnya sebagai berikut:
a)      Kanguru Pohon
b)      Musang berkantong
c)      Burung kasuari
d)     Burung cendrawasih
e)      Burung kakatua berjambul merah 

3)      Fauna Tipe Tengah (Peralihan)
Jenis fauna di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan fauna di daerah asiatis maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna peralihan
a)      Biawak dan komodo
b)      Anoa
c)      Babi rusa
d)     Burung maleo

B.     Persebaran Fauna Menurut Para Ahli
1.      Pembagian Fauna Menurut Wallace (1910)
Pada tahun 1910 (tiga tahun sebelum ia wafat), Wallace dengan mempertimbangkan keunggulan bentuk fauna Asia di Sulawesi, menyimpulkan bahwa fauna Sulawesi tampak demikian khas, sehingga Wallace menduga bahwa Sulawesi dahulu pernah bersambung dengan Benua Asia maupun Benua Australia. Wallace membuat garis yang ditarik dari sebelah timur Filipina, melalui Selat Makassar dan antara Bali dan Lombok yang dikenal dengan Garis Wallace dengan kemudian Wallace menggeser garis yang telah ditetapkan sebelumnya ke sebelah timur Sulawesi (Wallace, 1910). Sulawesi merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dengan fauna Australia.
Wallace mengelompokkan jenis fauna di Indonesia menjadi tiga, yaitu:
Fauna Asiatis (Tipe Asia), menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti:
a.       tapir terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
b.      banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan,
c.       kera gibon terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
d.      orang hutanterdapat di Sumatra Utara dan Kalimantan,
e.       beruang terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
f.       badak terdapat di Sumatra dan Jawa ,
g.      gajah terdapat di Sumatra (berpindah-pindah),
h.      siamang terdapat di Sumatra,
i.        kijang terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok,
j.        harimau loreng terdapat di Jawa dan Sumatra, sedangkan harimau kumbang dan tutul terdapat di Jawa, Bali, dan Madura,
k.      kancil terdapat di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan,
l.        trenggiling banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, dan
m.    jalak Bali terdapat di Bali, dan burung merah terdapat di Jawa.
Di daerah ini juga ditemui jenis hewan lain, seperti kancil pelanduk (terdapat di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), singa, mukang (terdapat di Sumatra, dan Kalimantan), dan ikan lumba-lumba (terdapat di Kalimantan). Fauna tipe Australia, menempati bagian timur Indonesia meliputi Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Di daerah ini tidak didapatkan jenis kera, binatang menyusuinya kecil-kecil dan jumlahnya tidak banyak. Hewan-hewan di Indonesia bagian timur mirip dengan hewan Australia. Jenis hewan tipe Australia, antara lain sebagai berikut.
n.      Burung, terdiri atas cenderawasih, kasuari, nuri dan raja udang.
o.      Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
p.      Berbagai jenis serangga.
q.      Berbagai jenis ikan.
r.        Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, nokdiak (landak Papua), opossum laying (pemanjat berkantung), kuskus, dan kanguru pohon.
s.       Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, kadal, dan kura-kura.
Fauna peralihan, menempati di antara Indonesia timur dan Indonesia barat, misalnya di Sulawesi terdapat kera (fauna Asiatis) dan terdapat kuskus (fauna Australia). Di samping itu terdapat hewan yang tidak didapatkan baik tipe Asiatis maupun tipe Australia. Fauna Indonesia yang tergolong tipe peralihan adalah sebagai berikut.
t.        Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, dan kuda.
u.      Reptilia, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, dan buaya.
v.      Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
w.    Berbagai macam burung, terdiri atas maleo, kakaktua, nuri, merpati, burung dewata, dan angsa.
2.      Pembagian Fauna Menurut Weber
Banyak ahli yang melakukan telaah tentang persebaran jenis hewan di Indonesia dengan membuat garis batas yang berbeda-beda. Salah satu ahli adalah Weber, ia menentukan batas dengan imbangan perbandingan hewan Asia dan Australia 50 : 50. Weber menggunakan burung dan hewan menyusui sebagai dasar analisisnya, tetapi tidak setiap binatang yang dijadikan dasar memiliki garis batas yang sama. Contohnya, hewan melata dan kupu-kupu Asia menembus lebih jauh ke arah timur daripada burung dan siput. Garis batas antara Indonesia bagian barat dengan bagian tengah disebut garis Wallace dan garis batas antara Indonesia bagian timur dengan bagian tengah disebut garis Weber.
3.      Pembagian Fauna Menurut Lydekker
Ahli lain, yaitu Lydekker, menentukan batas barat fauna Australia dengan menggunakan garis kontur dan mengikuti kedalaman laut antara 180 – 200 meter, sekitar Paparan Sahul dan Paparan Sunda. Hal ini sama dengan Wallace yang menentukan batas timur fauna Asia.
Adanya perbedaan fauna antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur karena kedua wilayah itu terpisah oleh perairan yang cukup luas dan dalam, dan kedalaman lautnya lebih dari 1000 meter. Laut yang dalam tersebut sebagai pemisah antara kedua wilayah, sehingga fauna pada masing-masing wilayah berkembang sendiri-sendiri.






No comments:

Post a Comment